Tugas II. Sistem Informasi Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja
dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di
sekolah. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang
berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan
perannya sangat penting untuk membantu guru dan muridnya. Didalam kepemimpinnya
kepala harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang terjadi di lingkunagn sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala
sekolah harus mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah harus
mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk
melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik. Guru
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan
terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan
pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di
lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi sumber daya guru
itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara
potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru
untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Jika kita amati lebih jauh tentang realita kompetensi
guru saat ini agaknya masih beragam. Sudarwan Danim mengungkapkan bahwa salah
satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan
kinerja (work performance) yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru
belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh
karena itu perlu adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi
guru .
Sebagai pemimipin yang mempunyai pengaruh, pemimpin
berusaha agar nasehat, saran dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru.
Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir,
sikap, tingkah laku yang dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu
kelebihan pengetahuan dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang menjadi
guru yang profesional. Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah
harus melakaukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan
administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada
kemampuannya. Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor
berfungsi untuk mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif
terhadap jalannya seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan
sekolah.
2.
Perumusan Masalah
Pokok
bahasan dalam makalah yang berjudul “Pembinaan terhadap semangat kerja guru”
adalah sebagai berikut :
- Hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan
- Peranan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Hubungan
Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Seorang Supervisor dalam pengawasan Kinerja
Guru
Kepala Sekolah sebagai pemimpin
pendidikan, di lihat dari status dan cara pengangkatan tergolong pemimpin
resmi, formal leader, atau status leader. Status leader bisa meningkat menjadi functional
leader. Tergantung dari prestasi dan kemampuan didalam memainkan peranannya
sebagai pemimpin pendidikan sebagai sekolah yang telah diserahkan
pertanggungjawaban kepadanya. Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua
pengertian dimana kata “pendidikan” menerangkan dalam lapangan apa dan dimana
kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjadi sifat dan ciri-ciri
bagaimana yang harus dimilki pemimpin itu.
Keberhasilan seorang pemimpin akan
terwujud apabila pemimpin tersebut memperlakukan orang lain atau bawahannya
dengan baik, serta memberikan motivasi agar mereka menunjukan performance yang
tinggi dalam melaksanakan tugas. Menurut Hadari Nawawi (1983:81) kepemimpinan
adalah kemampuan menggerakan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang
agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan
melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepada sekolah sebagai
Seorang Supervisor dalam pengawasan Kinerja Guru akan berahasil jika kepala
sekolah memperhatikan hasil yang dicapai serta memperlakukan guru dengan baik,
sehingga mereka mampu menunjukan performace yang lebih baik.
Kinerja guru merupakan aktivitas yang
dilakukan guru sesuai dengan profesi yang diembannya, untuk dapat melakukan
tindakan yang sesuai dengan profesi yang diembannya sangat terkait dengan ada
tidaknya kepuasan dalam bekerja. Kepuasan bekerja berhubungan erat dengan
motivasi kerja. Menurut Hamid Darmadi (1994:107) kepuasan kerja timbul dengan
baik jika seseorang memiliki motivasi kerja yang baik pula.
Asmara (dalam Hamid Darmadi;1994:118)
menjelaskan bahwa tindakan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kematangan
kerja guru dan kepuasan kerja guru berkorelasi positif, maksudnya kematangan
kerja yang tinggi cenderung diikuti oleh kepuasan kerja yang tinggi pula.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah sebagai seorang supervisor dalam pengawasan kinerja guru sangat
dipengaruhi oleh kepemimpinannya yang dapat meningkatkan kepuasan sehingga
aktivitas kerja guru meningkat. Kepemimpinan akan terwujud apabila seseorang
pemimpin atau kepala sekolah memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya,
mengadakan pengawasan, motivasi sehigga dapat menimbulkan kepuasan bagi guru.
2.
Peranan
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Agar proses pendidikan dapat berjalan
efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari
segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi
yang terkandung dari setiap jenis kompetensi sebagaimana disampaikan oleh para
ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah kiranya untuk menjadi guru
yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan
kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah. Idochi Anwar dan Yayat
Hidayat Amir mengemukakan bahwa “ kepala sekolah sebagai pengelola memiliki
tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi
profesional guru.” Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata,
tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah
dipaparkan di atas .
Dalam perspektif kebijakan pendidikan
nasional, terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai :
a.
Kepala sekolah sebagai educator
(pendidik)
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di
sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja
akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus
juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat
secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.
b.
Kepala sekolah sebagai manajer
mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang
harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat
memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan
dan pelatihan.
c.
Kepala sekolah sebagai
administrator
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan,
bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor
biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan
kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para
gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah dapat mengalokasikan anggaran yang
memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.
d.
Kepala sekolah sebagai supervisor
Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan
pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan
supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk
mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan
penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran (E. Mulyasa, 2004). Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui
kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat
penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi,
pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan
yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan
pembelajaran.
e.
Kepala sekolah sebagai leader
(pemimpin)
Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang
dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap
peningkatan kompetensi guru ? Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal
dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan
kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka meningkatkan
kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya
kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan yang ada. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan
kepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin
dalam sifat-sifat sebagai barikut : (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung
jawab, (4) berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi
yang stabil, dan (7) teladan.
f.
Kepala sekolah sebagai pencipta
iklim kerja
Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara
unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu,
dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) para guru akan
bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan,
(2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada
para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat
dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3) para guru harus selalu
diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih baik
dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, (5) usahakan untuk
memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
g.
Kepala sekolah sebagai wirausahawan
Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan
dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah dapat
menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai
peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani
melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan
dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta
kompetensi gurunya. Sejauh mana kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran di
atas, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek
terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
3.
Peran guru
Guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, kehadiran guru
sebagai peserta didik ibarat sebuah lilin yang menjadi penerang tanpa batas tanpa
membedakan siapa yang diterangi nya demikian pula terhadap peserta didik.
Tetapi, dalam mengemban amanah sebagai seorang guru, perlu kiranya tampil
sebagai sosok profesional. Sosok yang memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan,
sosok yang dapat memberi contoh teladan dan sosok yang selalu berusaha untuk
maju, terdepan dan mengembangkan diri untuk mendapatkan inovasi yang bermanfaat
sebagai bahan pengajaran kepada anak didik.
Seorang guru tidak dapat diremehkan di dalam bidang apapun,
baik yang bersifat pendidikan maupun yang lainnya. Tetapi untuk mencari dan
menjadi guru yang seperti itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan,
melainkan membutuhkan etos dan spirit perjuangan yang luar biasa. Sebagaimana
yang telah diungkapkan oleh Frederic Wilhelm Nietzsche, seorang filsuf
terkemuka abad postmodern. Dia menuturkan bahwa seorang guru sejati adalah
mereka yang tidak memikirkan segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri, kecuali
muridnya. Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa seorang guru yang benar-benar
patut dijadikan tauladan adalah mereka yang terfokus pada anak didiknya, demi
tercapainya pencerahan. Karena bagaimanapun juga anak didik adalah cikal bakal
maju mundurnya sebuah bangsa. Kemana bangsa ini akan diarahkan itu tergantung
pada mereka.
Salah satu kunci kesuksesan dan keberhasilan manajemen
sekolah dengan penerapan kinerja mengajar guru yang baik. Bahkan bagi pihak
sekolah dengan adanya kinerja mengajar guru yang tinggi dan tertib harus
menjadi sebuah image bagi sekolah itu sendiri khususnya bagi siswa dan para
gurunya. Pandangan masyarakat dan pihak sekolah akan pencitraan (image) dengan
kinerja mengajar guru yang baik akan mendatangkan umpan balik (feedback)
positif terhadap perkembangan sekolah terlebih dalam rangka menjaga manajemen
sekolah.
Pencapaian tujuan manajemen kepala sekolah dipengaruhi salah
satunya oleh kinerja mengajar guru yang baik dari semua pelaksana pendidikan
khususnya para guru. Kinerja mengajar guru yang baik perlu dilakukan untuk
memenuhi tiga tujuan yaitu, pembentukan sifat kendali positif, pembentukan
kerja, dan perbaikan hidup. Seorang Guru yang memiliki kendali positif pada
dirinya sangat diharapkan dan berguna bagi kemaslahatan masyarakat, tanpa harus
ada peraturan dari instansi. Seorang guru akan berusaha mendisiplinkan diri
sendiri, ia akan mempunyai kesadaran untuk menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas tanpa perlu banyak diperintah oleh pimpinan. Dalam memenuhi tujuan
pembentukan kerja faktor kinerja mengajar guru yang baik menjadi modal kuat
terciptanya sistem kerja yang profesional. Kualitas kerja guru akan terbentuk
dengan adanya penguasaan dalam bidang kerjanya. Seorang guru yang memiliki
kinerja mengajar guru yang baik akan merencanakan kualitas hidupnya sebaik
mungkin baik di lingkungan masyarakat dan tentunya di lingkungan sekolah.
Sehingga hal ini tentunya membantu pencapaian mutu manajemen sekolah yang
memiliki standar kerja yang tinggi.
Kinerja Guru merupakan suatu hasil yang dicapai oleh guru
tersebut dalam melaksanakan mendidik dan mengajar sesuai dengan tugas pokok
fungsi guru berkaitan dengan pembelajaran. Menurut Robbins (2003) bahwa kinerja
pegawai adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi.
Dalam studi manajemen kinerja guru ada hal yang memerlukan pertimbangan yang
penting sebab kinerja individual seorang guru dalam organisasi merupakan bagian
dari kinerja organisasi, dan dapat menentukan kinerja dari organisasi tersebut.
Berhasil tidaknya kinerja guru yang telah dicapai tersebut akan dipengaruhi
oleh tingkat kinerja dari guru secara individu maupun kelompok.
BAB II
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai
kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan kekuasaan. Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang mengatur
dan menetapkan fungsi administrasi termasuk didalamnya fungsi pengawasan
(supervisi). Dalam kegiatannya pemimpin memiliki kekuasaan untuk
mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang
harus dilaksanakan. Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar
dalam menentukan arah jalannya pocily yang ada di sekolah dalam rangka
pencapaian mutu pendidikan yang maksimal. Oleh karena itu
kepemimpinan kepala sekolah sangatlah berpengaruh terhadap peningkatan
kompetensi guru.
Kepala sekolah memiliki peranan yang
strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator
(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta
iklim kerja maupun sebagai wirausahawan. Selain kepala sekolah, guru juga
mempunyai peran yang sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Seberapa
jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang diembannya, secara
langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan
mutu pendidikan di sekolah.
2.
Saran
Adapun
beberapa saran yang dapat disampaikan adalah;
a) Sebagai
seorang top manager (kepala sekolah) tidak seharunya mencari kesalahan atau
kekurangan yang ada di sekolah dalam menjalankan fungsi pengawasan.
b) Guru
sebaiknya selalu mencari inisiatif lain untuk menutupi kekurangan yang ada
untuk mencapai tujaun pendidikan.
c) Kepala
sekolah diharapkan mampu memberi pengaruh yang baik dalam menetapkan fungsi
planning, organizing, actuating maupun controlling demi pencapaian mutu
pendidikan yang maksimal.
No comments:
Post a Comment