Wednesday, October 21, 2015

Sistem Ekonomi Indonesia (SEI)



Berbicara mengenai sistem ekonomi, itu sama artinya kita berbincang mengenai suatu orde atau tatanan ekonomi yang sengaja diciptakan untuk memandu segala aktivitas ekonomi menuju “sesuatu” yang diinginkan atau dicita-citakan. “Sesuatu” yang berdimensi positif, misalnya kemakmuran, kejayaan, dan kesejahteraan.
Untuk memanifestasi sesuatu yang diinginkan tersebut, suatu tatanan ekonomi idealnya dibangun atas kristalisasi nilai-nilai filosofis atau tradisi yang melatari masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Memang hal ini kelihatannya mengandung pretensi yang konservatif. Tetapi coba kita simak, suatu orde atau sistem ekonomi yang sampai sekarang dominan, seperti sistem kapitalis dibangun dengan latar belakang tradisi laissez faire, liberal dari masyarakat yang menjunjung tingggi individulisme dan kompetisi yang kuat. Sehingga ketika sistem tersebut dijadikan sebuah tatanan outcame yang dihasilkan sungguh menakjubkan. Bahkan sistem kapitalis yang pada mulanya banyak digugat akan menimbulkan penghisapan yang luar biasa terhadap kaum papa (pekerja), seperti yang diungkapkan oleh Hegel maupun Karl Marx ternyata tidak sepenuhnya benar. Sebab dalam perjalannanya kapitalisme sendiri cukup adaptif terhadap tuntutan dan perubahan jaman.
Kapitalisme dalam sosoknya yang sekarang justru menunjukkan sosok yang lebih lembut (Capitalist with human face). Misalnya di negara kapitalis perlindungan konsumen, antimonopoly, tanggung jawab social atau CSR (corporate social responsibility), dan konservasi alam sungguh sangat diperhatikan. Bandingkan dengan sistem ekonomi yang tidak dibangun atas dasar kristalisasi nilai universal seperti komunisme, dalam perjalanannya sarat dengan korupsi, nepotisme, inefisiensi dan sangat kental dengan pelanggaran HAM sehingga pada akhirnya sistem ini tumbang begitu saja. Sedangkan negara yang masih menjadi pengikut sistem ekonomi komunisme cepat-cepat melakukan penyesuaian secara radikal, seperti yang dilakukan Cina

DISKUSI I
Bagaimana dengan SEI? Apakah kita sudah memiliki sistem ekonomi yang dibangun atas dasar nilai-nilai , tradisi dan filosofi yang barakar dari masyarakat kita? Bagaimana dengan Sistem Ekonomi Pancasila, atau yang lebih reformis lagi yaitu Sistem Ekonomi Kerakyatan maupun Sistem Ekonomi yang lainnya lagi

No comments:

Post a Comment